Sabtu, 14 Juli 2012

Static and Dynamic Router

Static Routing

Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.

kekurangan dan kelebihan static routing:
- dengan menggunakan next hop
( + ) dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu ip address router tujuan
( – ) static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.

- dengan menggunakan exit interface
( + ) proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table
( – ) kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror.

routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.

recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.

Dynamic Routing
Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.

Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah  dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute  backup  bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.

 dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan :

1. Routing Information Protocol (RIP)
    – Kelebihan
menggunakan metode Triggered Update
RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan

   – Kekurangan
Jumlah host Terbatas
RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
   – Kelebihan
      support = 255 hop count
  – Kekurangan
    Jumlah Host terbatas

3. Open Shortest Path First (OSPF)
  -  Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop
mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

   -  Kekurangan
     Membutuhkan basis data yang besar
     Lebih rumit

4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
 -  Kelebihan
    melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
    memerlukan lebih sedikit memori dan proses
    memerlukan fitur loopavoidance
 -  Kekurangan
    Hanya untuk Router Cisco

5. Exiterior Gateway Protocol (EGP)
  – Kelebihan
    Sangat sederhana dalam instalasi
  – Kekurangan
    Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.



IPv6

Apa itu IP Versi 6

Skema pengalamatan yang digunakan untuk protokol TCP / IP adalah IP versi 4 (IPv4). Skema ini menggunakan 32-bit bilangan biner untuk mengidentifikasi jaringan dan titik akhir. skema 32-bit menghasilkan sekitar 4 miliar alamat, tetapi karena sistem titik-desimal (yang memecah nomor menjadi empat bagian masing-masing 8 bit) dan pertimbangan-pertimbangan lain, hanya ada benar-benar sekitar 250 juta alamat yang digunakan.
Ketika skema aslinya dikembangkan pada 1980-an, tak seorang pun pernah berpikir bahwa kehabisan alamat akan menjadi suatu kenyataan. Namun, ledakan Internet, bersamaan dengan peningkatan jumlah perangkat berkemampuan internet, seperti ponsel dan PDA (yang memerlukan alamat IP), telah membuat kehabisan alamat IPv4 menjadi perhatian yang serius.
Grafik menunjukkan tren ketersediaan alamat, dimulai pada tahun 1980. Ini menunjukkan persedian alamat akan kehabisan kira-kira sebelum tahun 2010.



Problem apa yang perlu di selesaikan ?
Network Address Translation (NAT) dan Port Address Translation (PAT) pun dikembangkan sebagai solusi untuk mengurangi ketersediaan alamat IP. NAT dan PAT, sebagaimana telah dimplementasikan saat ini di banyak router jaringan, memungkinkan perusahaan atau pengguna untuk berbagi satu atau beberapa alamat IP Publik di antara banyak alamat pribadi (yang tidak terikat oleh otoritas alamat).
Walaupun skema sisa ruang alamat menjaga dan menyediakan anonimitas, keuntungan datang pada biaya individualitas. Hal ini menghilangkan alasan untuk jaringan (dan internet): memungkinkan rekan rekan berkolaborasi melalui aplikasi yang di pakai bersama.
IP versi 6 (IPv6) menyediakan jawaban untuk masalah kehabisan ruang alamat. Hal ini juga memungkinkan untuk pemulihan secara benar model satu persatu di mana host dapat menghubungkan satu sama lain yang terhalang dan dengan fleksibilitas yang lebih besar. Beberapa elemen kunci dari IPv6 termasuk memungkinkan masing-masing host memiliki alamat IP global yang unik, dan dapat menjaga konektivitas bahkan ketika bergerak dan roaming, dan dapat mengamankan komunikasi host.



IPV6 Address
128-bit alamat IPv6 digunakan untuk memungkinkan sejumlah besar alamat dan Subnets (cukup ruang untuk 1015 endpoint-340, 282.366.920.938, 63.463.374.607.431.768.211.456 total!).
IPv6 dirancang untuk memberikan setiap user di Bumi beberapa alamat global yang dapat digunakan untuk berbagai perangkat, termasuk ponsel, PDA, kendaraan yang mungkin punya IP, elektronik, dan banyak lagi. Selain menyediakan lebih banyak ruang alamat,
IPv6 memiliki keunggulan dibandingkan IPv4 berikut:
  • Kemudahan Manajemen alamat dan delegasi
  • Auto Konfigurasi alamat lebih mudah
  • Penanaman IP Security (kependekan dari IP Security - dienkripsi IP)
  • Optimasi routing
  • Deteksi Alamat Ganda (DAD)
IPv6 Notasi
Angka pertama menunjukkan notasi dan cara pintas untuk alamat IPv6.
Sebuah alamat IPv6 menggunakan 64-bit pertama dalam alamat untuk ID jaringan dan yang kedua 64-bit untuk host ID. ID Jaringan dipisahkan ke dalam potongan-potongan awalan. Gambar berikut menunjukkan alamat hirarki.
128-bit dinyatakan sebagai 8 field dari 16 bit dalam notasi Hex:
2031:0000:130F:0000:0000:09C0:876A:130B
Secara singkat, angka nol didepan di tiap tiap field adalah opsional:
2031:0:130F:0:0:09C0:876A:130B
Juga, field 0 berturut-turut dapat diganti sebagai ::
2031:0:130F::09C0:876A:130B
:: disingkat dapat digunakan hanya satu kali per alamat:
Penulisan salah = 2031::130F::9C0:876A:130B
Penulisan benar = 2031:0:130F::9C0:876A:130B
IPv4 address 192.168.30.1 adalah 0:0:0:0:0:0:192.168.30.1 dalam IPv6 tetapi dapat ditulis juga menjadi ::192.168.30.1.
IPv6 Auto Konfigurasi
Penyebaran IPv4 menggunakan salah satu dari dua metode untuk memberikan alamat IP ke host: penugasan statis (yang merupakan manajemen-intensif) atau DHCP / BOOTP, yang secara otomatis memberikan alamat IP untuk host pada boot ke jaringan.
IPv6 menyediakan fitur yang disebut stateless autoconfiguration, yang mirip dengan DHCP. Tidak seperti DHCP Namun, stateless autoconfiguration tidak perlu menggunakan aplikasi DHCP khusus atau server bila alamat menyediakan perangkat jaringan sederhana yang tidak mendukung DHCP (seperti lengan robot yang digunakan dalam manufaktur).
Menggunakan DHCP, setiap interface router punya alamat IPv6 yang ditugaskan untuk itu menjadi “penyedia” dari alamat IP pada jaringan yang terpasang.



Pengamanan dibangun dalam IPv6 untuk mencegah duplikasi alamat. Fitur ini disebut Duplicate Address Detection. Dengan protokol IPv4, tidak ada yang mencegah dua host bergabung ke jaringan dengan alamat IP yang identik.
Sistem operasi atau aplikasi mungkin dapat mendeteksi masalah, tetapi sering kali hasil yang tak terduga terjadi.
IPv6 Security
IPv6 telah tertanam untuk support IP Security (protokol yang umum untuk enkripsi).
Saat ini sistem operasi host (OS) dapat mengkonfigurasi IP Security tunnel antara host dan host lain yang telah mendukung IPv6.
Dengan IPv4 yang saat banyak dipakai IP Security adalah berbasis jaringan dan tidak diketahui
perangkat host. Dengan IPv6 IP Security, host dapat membuat sambungan data yang dienkripsi antara dirinya dan perangkat lain di jaringan.
Ini berarti bahwa administrator jaringan tidak perlu untuk mengatur enkripsi, karena host bisa melakukannya sendiri berdasarkan permintaan.
IPv6 Mobile
IPv6 mendukung array yang lebih besar fitur bagi pengguna mobile, apakah perangkat mobile ponsel, PDA, laptop, atau kendaraan yang bergerak.
Mobile IPv6 (MIPv6) mendukung pendekatan yang lebih efisien untuk routing paket ke dan dari perangkat mobile. Ini juga mendukung IP Security antara perangkat mobile dan perangkat jaringan dan host.
IPv6 Transisi
Ada banyak prediksi selama bertahun-tahun tentang migrasi IPv6, tetapi kenyataannya adalah bahwa kinerja IPv4 yang telah dikembangkan sementara itu telah cukup bagus.
Bisa jadi bahwa meskipun menjadi solusi yang cukup bagus untuk masalah kelangkaan alamat, IPv6 mungkin tidak akan pernah menggantikan IPv4.
Untuk menggarisbawahi hal ini, lihat kembali pada tabel di awal bagian ini.



Di sini kita di tahun 2007, dengan penyebaran terbatas dari IPv6, dan dengan lebih banyak perangkat di Internet daripada yang diantisipasi kembali pada akhir tahun 1990-an, tetapi IPv4 tetap terus dipakai.
Beberapa faktor dapat akhirnya menyebabkan transisi IPv6 pertama sebagai “pulau” yang terhubung dengan jaringan IPv4, dan akhirnya menjadi end-to-end jaringan IPv6.
Faktor-faktor ini termasuk mandat pemerintah federal AS bahwa jaringan harus mampu IPv6-tanggal tertentu, Microsoft mengadopsi IPv6 pada Windows dimulai dengan Vista, dan Jepang mengadopsi IPv6 sebagai standar pengalamatan jaringan negara.
Minimal, penting bagi administrator jaringan dan perusahaan untuk memahami IPv6 dan dampak potensial sehingga mereka siap jika dan ketika transisi terjadi.

IPv4

Apa itu IPv6?
Skema pengalamatan yang digunakan untuk protokol TCP / IP adalah IP versi 4 (IPv4). Skema ini menggunakan 32-bit bilangan biner untuk mengidentifikasi jaringan dan titik akhir. skema 32-bit menghasilkan sekitar 4 miliar alamat, tetapi karena sistem titik-desimal (yang memecah nomor menjadi empat bagian masing-masing 8 bit) dan pertimbangan-pertimbangan lain, hanya ada benar-benar sekitar 250 juta alamat yang digunakan.
Ketika skema aslinya dikembangkan pada 1980-an, tak seorang pun pernah berpikir bahwa kehabisan alamat akan menjadi suatu kenyataan. Namun, ledakan Internet, bersamaan dengan peningkatan jumlah perangkat berkemampuan internet, seperti ponsel dan PDA (yang memerlukan alamat IP), telah membuat kehabisan alamat IPv4 menjadi perhatian yang serius.
Grafik menunjukkan tren ketersediaan alamat, dimulai pada tahun 1980. Ini menunjukkan persedian alamat akan kehabisan kira-kira sebelum tahun 2010.



Problem apa yang perlu di selesaikan ?
Network Address Translation (NAT) dan Port Address Translation (PAT) pun dikembangkan sebagai solusi untuk mengurangi ketersediaan alamat IP. NAT dan PAT, sebagaimana telah dimplementasikan saat ini di banyak router jaringan, memungkinkan perusahaan atau pengguna untuk berbagi satu atau beberapa alamat IP Publik di antara banyak alamat pribadi (yang tidak terikat oleh otoritas alamat).
Walaupun skema sisa ruang alamat menjaga dan menyediakan anonimitas, keuntungan datang pada biaya individualitas. Hal ini menghilangkan alasan untuk jaringan (dan internet): memungkinkan rekan rekan berkolaborasi melalui aplikasi yang di pakai bersama.
IP versi 6 (IPv6) menyediakan jawaban untuk masalah kehabisan ruang alamat. Hal ini juga memungkinkan untuk pemulihan secara benar model satu persatu di mana host dapat menghubungkan satu sama lain yang terhalang dan dengan fleksibilitas yang lebih besar. Beberapa elemen kunci dari IPv6 termasuk memungkinkan masing-masing host memiliki alamat IP global yang unik, dan dapat menjaga konektivitas bahkan ketika bergerak dan roaming, dan dapat mengamankan komunikasi host.



IPV6 Address
128-bit alamat IPv6 digunakan untuk memungkinkan sejumlah besar alamat dan Subnets (cukup ruang untuk 1015 endpoint-340, 282.366.920.938, 63.463.374.607.431.768.211.456 total!).
IPv6 dirancang untuk memberikan setiap user di Bumi beberapa alamat global yang dapat digunakan untuk berbagai perangkat, termasuk ponsel, PDA, kendaraan yang mungkin punya IP, elektronik, dan banyak lagi. Selain menyediakan lebih banyak ruang alamat,
IPv6 memiliki keunggulan dibandingkan IPv4 berikut:
  • Kemudahan Manajemen alamat dan delegasi
  • Auto Konfigurasi alamat lebih mudah
  • Penanaman IP Security (kependekan dari IP Security - dienkripsi IP)
  • Optimasi routing
  • Deteksi Alamat Ganda (DAD)
IPv6 Notasi
Angka pertama menunjukkan notasi dan cara pintas untuk alamat IPv6.
Sebuah alamat IPv6 menggunakan 64-bit pertama dalam alamat untuk ID jaringan dan yang kedua 64-bit untuk host ID. ID Jaringan dipisahkan ke dalam potongan-potongan awalan. Gambar berikut menunjukkan alamat hirarki.
128-bit dinyatakan sebagai 8 field dari 16 bit dalam notasi Hex:
2031:0000:130F:0000:0000:09C0:876A:130B
Secara singkat, angka nol didepan di tiap tiap field adalah opsional:
2031:0:130F:0:0:09C0:876A:130B
Juga, field 0 berturut-turut dapat diganti sebagai ::
2031:0:130F::09C0:876A:130B
:: disingkat dapat digunakan hanya satu kali per alamat:
Penulisan salah = 2031::130F::9C0:876A:130B
Penulisan benar = 2031:0:130F::9C0:876A:130B
IPv4 address 192.168.30.1 adalah 0:0:0:0:0:0:192.168.30.1 dalam IPv6 tetapi dapat ditulis juga menjadi ::192.168.30.1.
IPv6 Auto Konfigurasi
Penyebaran IPv4 menggunakan salah satu dari dua metode untuk memberikan alamat IP ke host: penugasan statis (yang merupakan manajemen-intensif) atau DHCP / BOOTP, yang secara otomatis memberikan alamat IP untuk host pada boot ke jaringan.
IPv6 menyediakan fitur yang disebut stateless autoconfiguration, yang mirip dengan DHCP. Tidak seperti DHCP Namun, stateless autoconfiguration tidak perlu menggunakan aplikasi DHCP khusus atau server bila alamat menyediakan perangkat jaringan sederhana yang tidak mendukung DHCP (seperti lengan robot yang digunakan dalam manufaktur).
Menggunakan DHCP, setiap interface router punya alamat IPv6 yang ditugaskan untuk itu menjadi “penyedia” dari alamat IP pada jaringan yang terpasang.



Pengamanan dibangun dalam IPv6 untuk mencegah duplikasi alamat. Fitur ini disebut Duplicate Address Detection. Dengan protokol IPv4, tidak ada yang mencegah dua host bergabung ke jaringan dengan alamat IP yang identik.
Sistem operasi atau aplikasi mungkin dapat mendeteksi masalah, tetapi sering kali hasil yang tak terduga terjadi.
IPv6 Security
IPv6 telah tertanam untuk support IP Security (protokol yang umum untuk enkripsi).
Saat ini sistem operasi host (OS) dapat mengkonfigurasi IP Security tunnel antara host dan host lain yang telah mendukung IPv6.
Dengan IPv4 yang saat banyak dipakai IP Security adalah berbasis jaringan dan tidak diketahui
perangkat host. Dengan IPv6 IP Security, host dapat membuat sambungan data yang dienkripsi antara dirinya dan perangkat lain di jaringan.
Ini berarti bahwa administrator jaringan tidak perlu untuk mengatur enkripsi, karena host bisa melakukannya sendiri berdasarkan permintaan.
IPv6 Mobile
IPv6 mendukung array yang lebih besar fitur bagi pengguna mobile, apakah perangkat mobile ponsel, PDA, laptop, atau kendaraan yang bergerak.
Mobile IPv6 (MIPv6) mendukung pendekatan yang lebih efisien untuk routing paket ke dan dari perangkat mobile. Ini juga mendukung IP Security antara perangkat mobile dan perangkat jaringan dan host.
IPv6 Transisi
Ada banyak prediksi selama bertahun-tahun tentang migrasi IPv6, tetapi kenyataannya adalah bahwa kinerja IPv4 yang telah dikembangkan sementara itu telah cukup bagus.
Bisa jadi bahwa meskipun menjadi solusi yang cukup bagus untuk masalah kelangkaan alamat, IPv6 mungkin tidak akan pernah menggantikan IPv4.
Untuk menggarisbawahi hal ini, lihat kembali pada tabel di awal bagian ini.
Description: http://2.bp.blogspot.com/-U3lm1H1rLwc/UAGCql1Z_HI/AAAAAAAAAPI/75Ynfl-c7d4/s320/4.jpg


Di sini kita di tahun 2007, dengan penyebaran terbatas dari IPv6, dan dengan lebih banyak perangkat di Internet daripada yang diantisipasi kembali pada akhir tahun 1990-an, tetapi IPv4 tetap terus dipakai.
Beberapa faktor dapat akhirnya menyebabkan transisi IPv6 pertama sebagai “pulau” yang terhubung dengan jaringan IPv4, dan akhirnya menjadi end-to-end jaringan IPv6.
Faktor-faktor ini termasuk mandat pemerintah federal AS bahwa jaringan harus mampu IPv6-tanggal tertentu, Microsoft mengadopsi IPv6 pada Windows dimulai dengan Vista, dan Jepang mengadopsi IPv6 sebagai standar pengalamatan jaringan negara.
Minimal, penting bagi administrator jaringan dan perusahaan untuk memahami IPv6 dan dampak potensial sehingga mereka siap jika dan ketika transisi terjadi.

Kamis, 12 Juli 2012

TCP IPv4

Alamat IP versi 4

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.


Representasi alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
§  Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
§  Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
§  Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
§  Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
§  Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Kelas-kelas alamat
Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Kelas Alamat IP
Oktet pertama
(desimal)
Oktet pertama
(biner)
Digunakan oleh
Kelas A
1–126
0xxx xxxx
Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B
128–191
10xx xxxx
Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C
192–223
110x xxxx
Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D
224–239
1110 xxxx
Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E
240–255
1111 xxxx
Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilanganbiner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kelas Alamat
Nilai oktet pertama
Bagian untuk Network Identifier
Bagian untuk Host Identifier
Jumlah jaringan maksimum
Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A
1–126
W
X.Y.Z
126
16,777,214
Kelas B
128–191
W.X
Y.Z
16,384
65,534
Kelas C
192–223
W.X.Y
Z
2,097,152
254
Kelas D
224-239
Multicast IP Address
Multicast IP Address
Multicast IP Address
Multicast IP Address
Kelas E
240-255
Dicadangkan; eksperimen
Dicadangkan; eksperimen
Dicadangkan; eksperimen
Dicadangkan; eksperimen
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) danprivate address (alamat pribadi).
Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan Internet.
Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke Internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke Internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap Internetwork IP. Pada kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke Internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxyrouterfirewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke Internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga denganalamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
§  10.0.0.0/8
§  172.16.0.0/12
§  192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
§  169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi (private network10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
Ruang alamat
Dari alamat
Sampai alamat
Keterangan
010.000.000.000/8
010.000.000.001
010.255.255.254
Ruang alamat privat yang sangat besar (mereservaskan kelas A untuk digunakan)
172.016.000.000/12
172.016.000.001
172.031.255.254
Ruang alamat privat yang besar (digunakan untuk jaringan menengah hingga besar)
192.168.000.000/16
192.168.000.001
192.168.255.254
Ruang alamat privat yang cukup besar (digunakan untuk jaringan kecil hingga besar)
169.254.000.000/16
169.254.000.001
169.254.255.254
Digunakan oleh fitur Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA) dalam beberapa sistem operasi.
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.
Alamat Broadcast
Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamatbroadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcastsubnet broadcastall-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.
Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memilikinetwork identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.
Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCPharus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini,paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.